Open Library Telkom University Gelar Talk Show “Berani Melawan Kekerasan Seksual dan Hubungan Toxic”

10 November 2025 Oleh mzakyrakhmat Dilihat 84 kali

Bandung, 7 November 2025 – Open Library Telkom University menyelenggarakan talk show bertema “Berani Melawan Kekerasan Seksual dan Hubungan Toxic” pada Jumat, 7 November 2025. Kegiatan yang berlangsung di Gd. Manterawu Lt. 5 Collaboration Zone, Open Library Telkom University Bandung ini dihadiri oleh sekitar 250 peserta, baik secara tatap muka maupun daring. Tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Telkom University, kegiatan ini juga menarik perhatian siswa SMA dan SMK, di antaranya SMA Telkom, SMK Telkom, dan SMK Negeri 13 Bandung, yang turut berpartisipasi dengan antusias.

Talk show menghadirkan dua narasumber, yaitu Ifa Hanifah Misbach, M.A., Psikolog, seorang psikolog klinis dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jawa Barat, serta Diah Agung Esfandari, B.A., M.Si., C.P.S., dosen Telkom University sekaligus Ketua Komunitas Relawan Siaga Cerdas – Waspada Scammer Cinta (RSC–WSC). Keduanya membagikan pengetahuan dan pengalaman terkait pentingnya menjaga kesehatan hubungan serta meningkatkan kewaspadaan dalam berinteraksi di dunia digital.

 

Pada sesi pertama, Ifa Hanifah Misbach menjelaskan tentang ciri-ciri hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship. Hubungan semacam ini biasanya ditandai oleh ketimpangan kuasa, perasaan tertekan, dan adanya kontrol berlebihan dari salah satu pihak. Kondisi tersebut dapat berkembang menjadi bentuk kekerasan, baik secara fisik, verbal, maupun emosional.

Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencatat bahwa hingga Oktober 2025 terdapat lebih dari 25 ribu kasus kekerasan, dengan 11 ribu di antaranya merupakan kekerasan seksual. Kasus-kasus tersebut sebagian besar dialami oleh perempuan, meskipun laki-laki juga dapat menjadi korban. Ifa juga menyoroti dampak psikologis yang ditimbulkan, seperti menurunnya rasa percaya diri, stres, trauma, hingga kecenderungan menarik diri dari lingkungan. Dukungan keluarga, teman, tenaga profesional, serta lingkungan kampus menjadi faktor penting dalam proses pemulihan korban.

 

Sesi berikutnya dibawakan oleh Diah Agung Esfandari, yang membahas fenomena online love scam atau penipuan cinta daring. Berdasarkan data dari Komunitas RSC–WSC, sejak tahun 2016 hingga 2021 tercatat 503 korban dengan total kerugian mencapai sekitar Rp27,7 miliar. Kasus ini menjadi salah satu bentuk kejahatan digital yang semakin marak terjadi. Melalui komunitasnya, Diah dan tim berupaya meningkatkan literasi digital agar masyarakat lebih bijak dalam berinteraksi di dunia maya serta tidak mudah terjebak dalam penipuan berbasis relasi personal. 

 Melalui kegiatan ini, Open Library Telkom University mengajak generasi muda, baik mahasiswa maupun pelajar, untuk lebih peduli terhadap isu kekerasan dan penipuan cinta daring di sekitar mereka. Literasi tidak hanya soal membaca buku, tetapi juga memahami realitas kehidupan, membangun kesadaran, dan melindungi diri serta orang lain dari potensi kekerasan dan kejahatan, baik di dunia maya maupun di kehidupan nyata.

Penulis: Muhammad Thoriq Aftalah


Informasi Lainnya