Scopus AI: Inovasi Pencarian Akademik yang Lebih Cerdas dan Cepat

09 September 2025 Oleh mzakyrakhmat Dilihat 63 kali

 

 Dalam dunia akademik yang terus berkembang, kebutuhan akan pencarian literatur yang cepat, akurat, dan mudah dipahami semakin mendesak. Menjawab tantangan tersebut, Elsevier menghadirkan Scopus AI, sebuah fitur berbasis kecerdasan buatan yang terintegrasi dalam database Scopus. Dengan teknologi ini, peneliti dapat menelusuri topik ilmiah secara lebih intuitif melalui pertanyaan dalam berbagai bahasa, dan menerima ringkasan berbasis data yang terpercaya.

Scopus AI merupakan alat pencarian berbasis generative AI yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman eksplorasi informasi ilmiah di platform Scopus. Alih-alih menggunakan kata kunci Boolean yang kompleks, pengguna dapat mengajukan pertanyaan dalam bentuk kalimat biasa seperti: “Bagaimana perkembangan riset terkait energi terbarukan di Asia Tenggara dalam 5 tahun terakhir?”.

Dengan kecanggihan RAG-Fusion (Retrieval-Augmented Generation), Scopus AI menghasilkan ringkasan topik yang jelas, disertai referensi dari artikel ilmiah terindeks di Scopus. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat menelusuri peta konsep visual, menemukan peneliti terkemuka di bidang tersebut, serta mengidentifikasi tema-tema riset yang sedang berkembang.

Fitur-Fitur Unggulan

  1. Ringkasan Topik dan Ringkasan Lanjutan, Scopus AI menyajikan pemahaman awal tentang topik secara singkat namun mendalam. Pengguna juga dapat memperluas informasi melalui ringkasan lanjutan yang mencakup prinsip utama, tantangan, hingga tren riset terkini.
  2. Peta Konsep (Concept Map), Fitur ini membantu pengguna melihat hubungan antara konsep-konsep yang saling terkait dalam sebuah topik. Dengan peta visual ini, peneliti dapat menjelajahi cabang ilmu yang relevan dan memperluas arah penelitian mereka.
  3. Saran Eksplorasi (Go Deeper), Setelah mendapatkan ringkasan, Scopus AI akan menyarankan pertanyaan lanjutan yang membantu memperdalam pemahaman atau membuka perspektif baru dalam topik yang sama.
  4. Peneliti dan Dokumen Kunci, Scopus AI dapat mengidentifikasi penulis-penulis ahli serta dokumen paling berpengaruh berdasarkan analisis jaringan sitasi. Hal ini sangat membantu dalam menemukan sumber utama dan pakar untuk dijadikan referensi atau mitra riset.
  5. Emerging Themes, Fitur baru ini memungkinkan pengguna menemukan tema-tema riset yang sedang naik daun, beserta ringkasan mini dan prediksi arah penelitian masa depan. Cocok untuk pustakawan, dosen, dan pengambil kebijakan yang ingin menyusun strategi pengembangan koleksi atau program akademik.

Manfaat dari Scopus AI

  1.  Akses cepat ke pengetahuan inti: Pengguna tidak perlu membuka puluhan artikel untuk mendapatkan pemahaman awal.
  2. Meminimalisasi bias dan halusinasi AI: Semua informasi bersumber dari database akademik terkurasi (Scopus), bukan internet bebas.

Bagi Sivitas Akademika Telkom University, akses ke Scopus AI saat ini dapat dilakukan melalui menu Scopus AI yang ada dihalaman menu scopus. Melalui akses ini, dosen, peneliti, maupun mahasiswa dapat memanfaatkan Scopus AI untuk mendukung berbagai keperluan akademik, mulai dari penelusuran literatur, identifikasi tren riset terkini, hingga menemukan kolaborator potensial di bidang tertentu.

 

Gambar menu untuk akses Scopus AI

Dengan hadirnya Scopus AI, dunia akademik memasuki era baru dalam penelusuran informasi. Teknologi ini bukan sekadar alat bantu, tetapi mitra cerdas dalam menemukan, memahami, dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Scopus AI juga dapat  membuka peluang baru dalam mendesain kegiatan literasi informasi yang lebih efisien dan inovatif.

Referensi

Christensen, A. (n.d.). LibGuides: Scopus LibGuide: Scopus AI. Retrieved August 4, 2025, from https://elsevier.libguides.com/Scopus/ScopusAI

Informasi Lainnya