Keunggulan kompetitif sementara adalah sebuah konsep manajemen strategi organisasi yang ditawarkan oleh Rita Gunther McGrath dalam jurnal Harvard Business Review Press tahun 2013. Rita memperkenalkan sebuah konsep terbaru untuk dapat bersaing di pasar keuntungan sesaat, Salah satunya adalah perusahaan harus mampu menilai apakah keuntungan saat organisasi berada pada risiko dan berapa umur yang tersisa untuk menjalankan bisnis tersebut. Dalam industri di mana perubahan terjadi dengan cepat, organisasi harus belajar untuk menavigasi secara cepat berbagai tahapan proses. Selain itu, mengingat kecepatan tahapan proses, mereka harus memiliki inisiatif dan peluang yang berbeda dalam portofolio bisnis untuk memastikan proses yang berkesinambungan. Salah satu perusahaan yang sadar akan kondisi ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. melalui unit bisnisnya yaitu Innovation and Design Center (Telkom IDeC)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keunggulan bersaing sementara pada unit bisnis Telkom IDeC yang dievaluasi menggunakan analisis kriteria Transient Competitive Advantage. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menarik kesimpulan apakah Telkom IDeC telah siap dan sadar menjadi salah satu unit bisnis yang memiliki keunggulan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yakni studi kasus. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dibantu dengan teknik analisis analytical hierarchy process (AHP) kepada senior leader di Telkom IDeC yang kuesionernya diadopsi dari sebuah jurnal Internasional karya Rita Gunther McGrath. Selain itu, penelitian ini juga didukung oleh wawancara tatap muka dengan salah satu senior leader di unit bisnis tersebut.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Telkom IDeC telah siap dan sadar menjadi perusahaan yang memiliki kriteria keunggulan kompetitif sesaat dengan alternatif yang diberikan yakni, 66.2% mempunyai kapabilitas untuk keunggulan sesaat dan 33.8% fokus pada keunggulan yang lama. Kontribusi terbesar diberikan pada aspek systemic innovation (84.7%) diikuti secara berturut-turut oleh customer experience (63.6%), themes (61.5%), dan arenas (55.2%).
Kata Kunci: Competitive Advantage, Transient Competitive Advantage, Telkom IDeC, Analytical Hierarchy Process