PT Perkebunan Nusantara 1 Regional 2 saat ini mengalami masalah yaitu terkait penurunan target produksi yang terjadi pada satu tahun terakhir. Analisis produksi satu tahun terakhir menunjukkan bahwa beberapa target bulanan belum tercapai, terutama akibat kerusakan mesin dan kurangnya efektivitas produksi. Proses produksi teh hitam orthodoks di PT Perkebunan Nusantara 1 Regional 2 melibatkan penggunaan mesin yang berbeda pada setiap tahap, sehingga performa mesin menjadi faktor kritis yang perlu diperhatikan. Untuk mengatasi masalah maka diperlukan rancangan berupa Standard Operation Procedur (SOP) dalam pemeliharaan dan perbaikan mesin secara preventif dan korektif yang berisi prosedur dan dokumen pendukung. Faktor-faktor tersebut sangat penting untuk dapat menjaga mesin agar tidak mengalami kendala.
Pendekatan Business Process Management (BPM) diterapkan untuk perancangan SOP. Dalam metode Business Process Management (BPM) terdapat beberapa siklus untuk membantu dalam perancangan yaitu, identifikasi proses, discovery proses, analisis proses, desain ulang proses, implementasi proses, serta monitoring and controlling proses. Implementasi BPM di perusahaan ini memberikan keuntungan signifikan, termasuk desain proses bisnis yang responsif terhadap perubahan lingkungan.
Hasil rancangan SOP Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin di PT Perkebunan Nusantara 1 Regional 2 telah dilakukan berdasarkan standar acuan persyaratan ISO 9001:2015 Klausul 7.1.3 dan Teori Manajemen Pemeliharaan. SOP Pemeliharaan dan Perbaikan mesin telah dirancang dengan memberikan prosedur pemeliharaan dan perbaikan secara preventif dan korektif. Rancangan SOP Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin dapat membantu PT Perkebunan Nusantara 1 Regional 2 untuk dapat meningkatkan nilai guna mesin sehingga produksi yang dilakukan dapat memenuhi target.