Perusahaan pada penelitian ini adalah perusahaan transportasi usaha milik negara yang menawarkan, mengawasi, dan mengelola layanan kereta api di Indonesia. Dalam memenuhi kebutuhan yang besar, perusahaan harus memiliki alur pengadaan yang efektif dan efisien agar dapat memenuhi seluruh kegiatan yang berlangsung di perusahaan. Standar waktu pelelangan terbuka adalah 35 hari, tetapi pada kondisi aktual nya waktu pengerjaannya mengalami keterlambatan paling lama selama 13 hari. Selama tahun 2022 pun telah terjadi 6 (enam) pengadaan ulang dari 129 pengadaan yang terjadi. Hal itu disebabkan karena proses evaluasi berkas masih dilakukan secara manual, pengulangan pada tahapan pendaftaran, pemasukan dokumen penawaran, dan pembukaan sampul penawaran. informasi tentang kebutuhan akan barang langka tertentu dan kualitas dokumen yang diberikan oleh user untuk perilisan SP3 ke logistic, dan belum tersedianya database yang terintegrasi, hanya data statis seperti excel dan word. Kendala yang di hadapi perusahaan menjadi latar belakang penulis untuk melakukan usulan perbaikan menggunakan business process improvement. Tahapan dalam business process improvement yaitu organizing for improvement, understanding the process, streamlining, measurement and control, dan continous improvement. Batasan dalam penelitian ini hanya sebatas usulan perbaikan proses bisnis. Selama proses perbaikan penulis melakukan analisis proses bisnis tidak optimal, untuk selanjutnya dilakukan proses perbaikan menggunakan tools pada streamlining. Hasil akhir dari penelitian ini berupa usulan proses bisnis Pelelangan Terbuka dengan efisiensi yang meningkat 20%.