Wilayah Karangnunggal, Tasikmalaya dari hasil produksi buah kelapa tersebut
menghasilkan sabut kelapa tua sebanyak 6,37 ton perbulan yang dimanfaatkan sebagai
bahan bakar masak dan pupuk. Melihat adanya potensi dalam industri tekstil
menghasilkan zat pewarna alam menggunakan material sabut kelapa dapat
dikembangkan menjadi inovasi baru sustainable fashion. Berkembangnya industri
tekstil didukung oleh himbauan pemerintah bagi masyarakat, khususnya pada pewarna
alam sebagai penganti pewarna tekstil. Hal tersebut membuat adanya berbagai inovasi
khususnya dalam segi teknik pengolahan salah satunya adalah teknik marbling belum
popular pada masyarakat. Teknik marbling menjadi alternatif dalam teknik pengolahan
dengan cara mengaplikasikannya pada produk fashion dengan dukungan data literatur,
observasi dan wawancara. Permasalahan diatas menghasilkan sebuah formula yang
tepat yaitu mordan stimultan mix (tunjung dan soda kue) dengan motif yang berbedabeda, daya serap kain canvas memberikan warna estetik dan antik sehingga
mendapatkan sebuah koleksi busana demi couture dengan potongan asimetris, simple,
unik dan bergaya casual.
Kata kunci : Pewarna Alam, Sabut Kelapa Tua dan Teknik Marbling.