Perkembangan teknologi dan tren kerja jarak jauh (remote) telah mendorong peningkatan jumlah pekerja di sektor dropshipping berbasis e-commerce. Dropshipping menawarkan fleksibilitas pada sistem kerja mereka, namun sistem kerja ini juga menimbulkan tantangan berupa beban kerja mental yang cukup tinggi. Pada penelitian kali ini, penelitian ditujukan untuk mengukur dan menganalisis beban kerja mental pada pekerja remote Dropshipper menggunakan metode subjective workload assessment technique melalui pendekatan teknik prototyping. SWAT mengevaluasi adanya beban kerja berdasarkan tiga dimensi utama, yaitu T (time load), E (effort load), dan S (stress load). Pengumpulan data dilakukan melalui pengurutan 27 kartu SWAT oleh 30 pekerja Dropshipper yang terdiri dari pekerja part-time dan full-time. Pengolahan data di uji menggunakan Spearman Rank’s Order Correlation yang berfungsi untuk menunjukan adanya hubungan antara urutan kartu beban kerja dengan tiga dimensi SWAT. Hasil uji menunjukan bahwa dimensi T (time load) merupakan beban kerja paling dominan dirasakan oleh mayoritas pekerja Dropshipper. Temuan ini divalidasi melalui wawancara langsung yang memperkuat bahwa tekanan waktu menjadi isu utama dalam pola kerja Dropshipper. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti merancang sebuah rancangan sistem kerja usulan berbasis pengaturan waktu dan alur aktivitas kerja yang terstruktur sebagai solusi ergonomis untuk menurunkan beban kerja mental. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan sistem kerja yang lebih adaptif dan berkelanjutan dalam konteks pekerjaan remote.
Kata Kunci : Beban Kerja Mental, Pekerja Remote, Dropshipper, E-commerce, SWAT, Teknik Prototyping, Spearman Rank’s Order Correlation.