Munculnya sutradara perempuan Indonesia diharapkan dapat merepresentasikan karakter perempuan dalam film berdasarkan sudut pandang perempuan itu sendiri, namun dalam film YUNI arahan sutradara perempuan Kamila Andini ditemukan adegan yang menampilkan pemeran utama perempuan mengenakan pakaian terbuka yang identik dengan konsep male gaze. Penelitian ini ingin melihat apakah gender sutradara berpengaruh terhadap penggambaran tokoh perempuan dalam film yang diarahkan. Oleh karena itu dilakukan analisis pada empat film arahan dua sutradara laki-laki dan dua sutradara perempuan untuk melihat bagaimana representasi karakter perempuan dalam film arahan sutradara perempuan dan sutradara laki-laki berdasarkan analisis wacana kritis Sara Mills. Kemudian dari hasil analisis tersebut dilakukan komparasi untuk melihat perbedaan penggambaran karakter “perempuan” menurut sutradara laki-laki dan perempuan. Ditemukan beberapa perbedaan kontras antara sutradara laki-laki dan perempuan dalam menggambarkan tokoh perempuan dalam film yang dapat dilihat pada aspek penokohan, setting lokasi, jumlah isu yang disinggung, dan penjelasan mengenai nasib antagonis. Kemudian untuk melihat persepsi publik mengenai citra perempuan, diperlukan penelitian lanjutan yang membahas persepsi masyarakat Indonesia terhadap citra atau kesan mengenai perempuan Indonesia saat ini.