Perkembangan digital saat ini berhasil mengurangi hambatan-hambatan dalam pemasaran. Aktivitas pemasaran dulu biasanya dilakukan terbatas melalui televisi dan koran-koran. Terlebih lagi saat ini banyak pelanggan dapat dengan mudah menemukan rekomendasi-rekomendasi produk serta berdiskusi dengan pelanggan lainnya di platform media sosial, istilah tersebut disebut dengan Electronic word of mouth. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah pengikut (micro dan meso influencer), kredibilitas sumber, electronic word of mouth serta kualitas argumen atau tingkat persuasi yang dihasilkan dalam berbagai konteks media sosial.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data dilakukan menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling yang kemudian diolah dengan menggunakan software SmartPLS 4. Dalam penelitian ini digunakan 400 responden dengan karakteristik sesuai dengan yang dibutuhkan yakni pengguna media sosial Tiktok di Indonesia dalam kelompok usia generasi Z (12-27 tahun) yang pernah membeli produk kecantikan.
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh secara signifikan dari Number of followers (micro dan meso influencer) terhadap perceived source credibility, terdapat pengaruh secara signifikan dari Perceived source credibility terhadap electronic word of mouth, terdapat pengaruh secara signifikan dari Number of followers (micro dan meso influencer) terhadap electronic word of mouth, terdapat pengaruh signifikan dari Number of followers (micro dan meso influencer) terhadap electronic word of mouth melalui perceived source credibility, kemudian ditemukan juga hasil bahwa argument quality memperkuat hubungan antara number of followers (micro dan meso influencer) terhadap perceived source credibility, serta argument quality memperkuat hubungan antara perceived source credibility terhadap electronic word of mouth.
Kata kunci: number of followers, perceived source credibility, argument quality, e-wom