Kenaikan jumlah lulusan saat ini sejalan dengan banyaknya lulusan yang memasuki pasar tenaga kerja. Adanya perkembangan industri yang dinamis, membuat perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung mahasiswa untuk meningkatkan self-perceived employability mereka melalui experiential learning activities untuk dapat bekerja dan berkompetisi di pasar tenaga kerja. Namun, dalam realitas pasar tenaga kerja, terdapat hal-hal yang tidak bisa dikendalikan oleh para lulusan pada saat memasuki pasar kerja. Salah satunya adalah adanya penggolongan pasar tenaga kerja berdasarkan reputasi universitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh reputasi universitas terhadap self-perceived employability pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas X, melalui experiential learning activities sebagai mediator. Diharapakan penelitian ini dapat memberikan wawasan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul pada lulusan di Universitas X agar dapat berkompetisi di pasar tenaga kerja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif dan Partial Least Structural Equation Modelling (PLS-SEM) sebagai teknik analisis data. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan menggunakan SmartPLS. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara subjektif terhadap 383 mahasiswa tingkat akhir Universitas X melalui survei.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi universitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap experiential learning activities dan self-perceived employability. Experiential learning activities juga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap self-perceived employability. Selain itu, sebagian pengaruh reputasi universitas terhadap self-perceived employability dimediasi melalui experiential learning activities. Namun reputasi universitas masih dapat menjelaskan sebagian dari self-perceived employability yang tidak bergantung pada experiential learning activities.
Berdasarkan hasil penelitian, saran praktis yang dapat diberikan yaitu meningkatkan kemitraan industri yang relevan dengan setiap program studi dan melakukan evaluasi berkelanjutan melalui Tracer Study. Selain itu, mengoptimalkan experiential learning activities dengan program kunjungan industri yang disertai pelatihan pengembangan karir. Untuk meningkatkan self-perceived employability, Universitas X juga disarankan menyediakan konseling psikodinamik yang terjadwal dan menyeluruh di setiap fakultas. Untuk aspek teoritis, penelitian selanjutnya dapat menggunakan perluasan variabel dan objek lain untuk memperluas cakupan penelitian.