Perancangan Interior Pusat Kreatif Cibiru
dengan Pendekatan Berkelanjutan
Bandung merupakan salah satu kota yang memberikan banyak gagasan baru dalam hal kreativitas kewirausahaan di Indonesia, 56% perekonomian Kota Bandung bersumber dari industri kreatif. Di Kecamatan Cibiru sendiri terdapat peningkatan perekonomian setelah pandemi COVID-19. Terdapat 6.000 UMKM yang terdiri dari kuliner (38%), jasa (26%), fesyen (25%), dan seni kriya (11%). Namun masih banyak pelaku UMKM yang menjalankan usahanya secara individual, konvensional, dan memerlukan tempat untuk berjualan. Adanya sayembara berupa gagasan desain pusat kreatif cibiru, pembahasan mengenai isu pengolahan atau manajemen sampah, program prioritas kepala daerah berupa 1 pusat kreativitas pemuda perwilayah dan co-working space perkecamatan, serta belum adanya fasilitas untuk bisa memfasilitasi semua kebutuhan masyarakat Cibiru terutama pelaku UMKM di satu tempat, menjadi alasan utama perlunya dilakukan Perancangan Interior Pusat Kreatif Cibiru di Kota Bandung dengan Pendekatan Berkelanjutan dan pendekatan khusus
cradle-to-cradle yang fokus pada
reuse dan
recycle dan penerapan tema konsep “Cibiru Sumber Kahirupan Wargi” yang diharapkan dari pendekatan tersebut selain mengurangi dampak lingkungan dapat memberikan peluang baru untuk meningkatkan ekonomi dan menjadi pusat kegiatan sosial.
Kata Kunci : Pusat Kreatif, Cibiru, UMKM, Berkelanjutan