PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur. Salah satu produk yang diproduksi adalah dies, dimana proses produksi dilakukan sesuai permintaan customer. Dalam melaksanakan proses produksi, perusahaan mengalami kendala berupa target produksi yang tidak tercapai. Salah satu faktor penyebab permasalahan tersebut adalah frekuensi kerusakan mesin yang mengakibatkan downtime sehingga menghambat proses produksi dan target produksi tidak tercapai. Berdasarkan data yang dimiliki oleh perusahaan, frekuensi kerusakan mesin tertinggi terjadi pada mesin CNC Kasuga. Untuk mengetahui nilai efektifitas mesin maka digunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan menambahkan variabel Overall Resource Effectiveness (ORE) untuk mengetahui nilai efektivitas mesin dari aspek sumber daya yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai OEE mesin CNC Kasuga memiliki rata-rata sebesar 45,45%, dimana nilai tersebut masih dibawah world class standard yaitu 85%. Sedangkan nilai ORE mesin CNC Kasuga adalah 41,79%. Penyebab kerugian terbesar dari efektivitas mesin CNC Kasuga yang tergolong rendah yaitu faktor reduced speed losses dan idling and minor stoppage. Selanjutnya dilakukan perancangan sistem pemeliharaan mesin berbasis Total Productive Maintenance (TPM).
Kata Kunci: Overall Equipment Effectiveness (OEE), Overall Resource Effectiveness (ORE), Six Big Losses, Total Productive Maintenance (TPM)