Era globalisi menjadi sebuah pengaruh besar dalam kehidupan manusia sekarang, salah satunya dalam cara berpakaian serta berpenampilan yang disesuaikan dengan jenis kelaminnya. Permasalahan perbedaan gender laki-laki maupun perempuan di masyarakat telah mengakar kepada budaya patriaki. Dengan adanya kontruksi itu gender didefinisikan sebagai bentuk keyakinan kepada seseorang dalam memilih dan menjalani peran gender maskulin serta feminin yang telah menjadi hal umum dalam kehidupan sosialnya. Seiring dengan berkembangnya zaman nilai mengenai gender mengalami perubahan yang disadari bahwa maskulinitas serta feminitas merupakan dua sifat yang saling melengkapi untuk dapat mencapai keutuhan diri seseorang, hal tersebutlah yang disebut Androgini. Terkait dengan fenomena tersebut, salah satu film pendek Kado yang menampilkan gender androgini dalam tokoh Isfi yang merepresentasikan maskulin saat bertemu teman laki-lakinya dan feminin saat bertemu teman perempuannya. Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada representasi androgini dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang terbagi menjadi 3 yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian menemukan bahwa representasi androgini secara makna denotasi ditampilkan melalui tampilan serta sifat maskulin. Secara makna konotasi terepresentasi ungkapan ekspresi serta dialog Isfi yang mengiginkan diterima dan tidak di diskriminasi karena tampilannya. Secara makna mitos terepresentasi saat di tampar oleh ayahnya bahwa perempuan haruslah memasak.
Kata Kunci: Androgini, Film, Gender, Semiotika Roland Barthes