Humblezing merupakan bisnis clothing line yang menjual produk pakaian seperti outerwear, kemeja, kaos, celana dan tas. Bisnis ini telah berdiri sejak tahun 2010 melalui penjualan online. Sedangkan penjualan offline dimulai pada November 2019 dengan toko pertama di Kota Bandung. Berdasarkan data penjualan online Humblezing, DKI Jakarta memiliki persentase penjualan tertinggi kedua setelah Jawa Barat, yaitu sebesar 23%. Oleh karena itu, Humblezing berencana untuk mendirikan cabang offline store baru di Jakarta Selatan. Sehingga perlu dilakukan analisis kelayakan untuk mengetahui apakah pembukaan cabang offline store Humblezing layak atau tidak untuk dijalankan. Analisis kelayakan dilakukan dengan memperhatikan aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial. Berdasarkan analisis kelayakan yang telah dilakukan, diperoleh nilai NPV sebesar Rp 185,343,832, IRR sebesar 38% dan PBP sebesar 3.81 tahun. Selain itu dilakukan pengukuran sensitivitas dan risiko dan diperoleh hasil bahwa cabang offline store Humblezing sensitif terhadap peningkatan biaya produk sebesar 9.31%, peningkatan biaya tenaga kerja sebesar 14.07%, penurunan harga jual sebesar 3.19% dan penurunan demand sebesar 2.33%. Sedangkan pada pengukuran risiko diperoleh persentase perkiraan risiko terbesar yaitu pada risiko pasar sebesar 3%. Kemudian dilakukan perancangan sistem terintegrasi yang mencakupi hubungan antara aspek manusia, mesin, fasilitas dan informasi.