Semakin banyaknya jumlah pengguna gas elpiji bersubsidi berdampak pada meningkatnya anggaran subsidi gas setiap tahunnya. Sebagai upaya membantu Pemerintah untuk mengurangi jumlah pengguna gas elpiji bersubsidi, Pertamina mengeluarkan kebijakan alternatif untuk meringankan beban keuangan dan pembengkakan pengeluaran negara dengan memproduksi varian gas tabung baru yaitu Bright Gas. Untuk merangsang konsumen agar beralih menggunakan Bright Gas diperlukan strategi pemasaran yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui serta mengukur seberapa besar pengaruh Marketing Mix terhadap minat beli Bright Gas. Variabel pada penelitian ini meliputi Marketing Mix (X), Product (X1), Price (X2), Place (X3), dan Promotion (X4) sebagai variabel bebas dan minat beli sebagai variabel terikat (Y). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tujuan deskriptif dan kausal. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non probability sampling dengan metode accidental sampling kepada 100 responden, dimana responden dalam penelitian ini konsumen pengguna gas elpiji di Kota Bandung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deksriptif dan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, variabel Marketing Mix dan variabel Minat Beli termasuk ke dalam kategori baik. Sesuai dengan hasil analisis kausalitas bahwa variabel Marketing Mix memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat Beli. Berdasarkan 4 dimensi Marketing Mix masing-masing variabel berpengaruh secara signifikan dengan persentase Product sebesar 20,4%, Price sebesar 15,2%, Place sebesar 12,1% dan Promotion sebesar 6,7%. Berdasarkan koefisien determinasi didapat bahwa Marketing Mix (Product, Price, Place,
Promotion) secara simultan dapat mempengaruhi Minat Beli konsumen sebesar 54,4% dan sisanya sebesar 45,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.