Salah satu hal yang terpenting dalam proses pemotongan adalah cutting temperature. Kenaikan suhu tinggi dapat mempengaruhi proses pemotongan dalam hal sifat material seperti modulus young, koefisien ekspansi termal, panas spesifik dan konduktivitas termal. Suhu berlebih dapat berdampak buruk pada umur pahat dan bentuk dimensi permukaan material sehingga akan memperpendek tool life dan memperbesar biaya produksi. UVAT telah terbukti mampu menghasilkan cutting temperature yang rendah dibandingkan dengan pemesinan konvensional. Pada studi ini proses optimasi dilakukan menggunakan UVAT holder. Parameter pemesinan memberikan pengaruh terhadap besar kecilnya temperature. Dalam studi ini metode Taguchi digunakan untuk mendapatkan parameter pemesinan yang optimal. Parameter yang digunakan ada empat yaitu (spindle speed, feedrate, depth of cut) dan ada penambahan getaran (frekuensi). Material Al 6061 dipilih dengan proses pemesinan berdasarkan orthgonal array L?? (3?). Data temperature minimum diperoleh berdasarkan perhitungan S/N Ratio yaitu parameter spindle speed = 635 Rpm, feedrate = 0,17 mm/min, depth of cut = 0,1 mm dan frekuensi = 20.000 Khz. Berdasarkan Uji ANOVA parameter yang mempengaruhi yaitu spindle speed sebesar 60,47% selanjutnya untuk feedrate sebesar 24,67% untuk depth of cut sebesar 12,35% dan frekuensi sebesar 0,01%.
Kata Kunci: UVAT, temperature, UVAT holder, Metode Taguchi