Cirebon merupakan suatu darah di pesisir utara pulau Jawa, karena lekak geografisnya itulah Cirebon menjadi kota pelabuhan sejak zaman dulu, aktifitas keluar-masuknya masyarkat dari luar maupun dalam negeri menjadikan Cirebon kaya akan kebudayaan. Ini juga yang menjadikan lahirnya kebudayaan Cirebon yang terakulturasi berbarbagai macam kebudayaan antaralain kebudayaan Hindu Budha yang bersal dari kerajaan Pajajaran yang mana kerajaan Pajajaran adalah induk atau bapak dari Cirebon lalu ada kebudayaan Islam yang dibawa oleh suami Nyimas Rarasantang yang bernama Syeikh Maulana Abdullah dan kebudayaan terkahir adalah kebudayaan China yang dibawa oleh laksamana Cheng Ho dan putri Ongtien yang tidak lain adalah istri Syarif Hidayatullah, akultuasi tersebut terjadi karena keharamonisan antar kebudayaan yang satu dengan yang lainya . Namun kini keharmonisan itu sudah mulai pudar dan bahkan ada beberapa golongan yang menganggap golonganya sendiri yang paling benar padahal golonganya tersebut bisa jadi bersal dari campuran beberapa golongan, untuk itu dibuatlah perancangan mengenai sejarah akulturasi kebudayaan di Cirebon agar menjadi contoh bahwa dalam kehidupan yang harmonis antar kebudayaan dapat menghasilkan sesuatu yang positif selain itu juga membrikan nilai nilai kebhineka tunggal ika an kepada masyarakat, metode perancangan ini menggunkakan metode kualitatif, diamana pencarian datanya menggunakan metode wawancara, studi pustaka dan observasi. Perancangan ini akan berbentuk buku ilustrasi bergaya manuskrip klasik, gaya manuskrip diambil agar identitas dari kebudayaan Cirebon tidaklah hilang. Hasil perancangan ini diharapkan dapat mengingatkan kembali bahwa hidup itu harus saling menghargai satu sama lain kita boleh berbeda tapi kita juga harus menjadi satu Indonesia selain itu buku ini bisa menjadi rujukan tentang sejarah terbentuknya Cirebon yang mudah dipahami dari segi bahasa.
Kata kunci : Buku ilustrasi, Kebudayaan, Cirebon, Akulturasi, Manuskrip.