Sunat telah dilakukan sejak jaman prasejarah oleh berbagai masyarakat untuk alasan-alasan agama maupun sosial budaya. Sunat dipandang sebagai peristiwa yang sakral, kesakralan tersebut terlihat dengan menyelenggarakan tradisi tertentu, seperti Kuda Renggong. Anggapan sunat sebagai peristiwa yang sakral ini memunculkan kecemasan bagi anak yang cukup umur untuk disunat. Perancangan ini menggunakan pendekatan etnografis yang menghasilkan setting mood untuk menyesuaikan dengan cerita dan tokoh, sehingga informasi dapat diterima oleh penonton dan dicerna menurut perspektifnya masing-masing.