ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepuasan Kerja dan Pelatihan terhadap Turnover Intention Barista Starbucks (PT. Sari coffee Indonesia) di Kota Bandung. Fenomena dalam penelitian ini antara lain, kepuasan para barista yang rendah mengenai kepuasan sehubungan dengan pekerjaannya, pelatihan yang kurang efektif, dan tingkat turnover para barista yang tergolong tinggi.
Indikator kepuasan dalam penelitian ini berdasarkan teori Herzberg (1959) dimana terdapat 2 faktor antara lain motivator faktor dan hygine faktor. Indikator pelatihan berdasarkan dari Mangkunegara (2006:46) yaitu instruktur, peserta, materi, metode, tujuan dan sasaran. Indikator turnover intention berdasarkan Mobley (2011:150) antara lain pikiran-pikiran untuk berhenti, keinginan untuk meninggalkan, dan keinginan untuk mencari pekerjaan lain.
Penilitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, sampel dalam penelitian ini merupakan seluruh jumlah populasi dengan menerapkan metode sampel jenuh, dimana kuesioner disebarkan kepada 100 orang barista di 17 gerai Starbucks Kota Bandung. Setelah kuesioner dikembalikan, selanjutnya data tersebut diuji validitas dan reliabilitas, kemudian dilanjutkan dengan dengan analisis deskriptif dan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji hipotesis dan koefisien determinasi.
Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa kepuasan kerja tergolong dalam kategori yang rendah dengan total persentase 57,11%, variabel pelatihan tergolong dalam kategori tidak efektif dengan total persentase 62,50%, dan variabel turnover intention tergolong dalam kategori tinggi dengan total persentase 59,83%. Hasil analisi regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja dan pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap variabel turnover intention dimana peningkatan kepuasan kerja dan peningkatan pelatihan akan menyebabkan penurunan turnover intention. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja dan pelatihan memiliki pengaruh terhadap turnover intention secara parsial dimana t hitung untuk variabel kepuasan sebesar -8,735 dan t hitung untuk variabel pelatihan sebesar -5,016. Selain itu secara Bersama-sama variabel kepuasan kerja dan pelatihan memiliki pengaruh terhadap variabel turnover intention dimana f hitung yang diperoleh sebesar 767,612. Koefisien determinasi diperoleh angka sebesar 0,683 yang berarti bahwa variabel kepuasan kerja dan pelatihan memiliki kemampuan sebesar 68,30% dalam menjelaskan variabel turnover intention dan 31,70% dapat dijelaskan dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kepuasan kerja dan pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap turnover intention, ketika para barista merasa puas terhadap pekerjaannya didalam perusahaan dan pelatihan yang diberikan efektif maka turnover intention para barista akan rendah, sebaliknya jika para barista merasa tidak puas terhadap pekerjaannya didalam perusahaan dan pelatihan yang diberikan kepada para barista tidak efektif maka akan berdampak kepada peningkatan turnover intention para barista tersebut.
Kata kunci : Kepuasan Kerja, Pelatihan, Turnover Intention, Barista.