PT. XYZ adalah sebuah perusahaan pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Salah satu produk yang diproduksi adalah produk elevator 95-N-004. Menurut data historis perusahaan, untuk memproduksi satu pasang elevator yang terdiri dari 482 part, terdapat sebanyak 44 part yang defect. Nilai persentase untuk part yang defect adalah sebesar 9.18% sangat jauh dari batas maksimum toleransi yaitu sebesar 0.8%. Oleh karenanya, dilakukan penelitian menggunakan pendekatan Six Sigma untuk mengetahui perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan nilai risk priority number dengan tahapan DMAI. Diawali dengan tahap define, yaitu tahap identifikasi masalah dan didapatkan bahwa proses yang menjadi fokus penelitian ini adalah proses drilling. Pada tahap measure dilakukan pengolahan data untuk menghitung stabilitas dan kapabilitas proses. Kemudian ditentukan akar penyebab masalahnya pada tahap analyze menggunakan fishbone diagram, 5 Why’s dan Failure Mode and Effect Analysis. Setelah mengetahui akar penyebab masalah, maka pada tahap improve disusunlah rancangan perbaikan untuk mengatasi defect yang prioritas berdasarkan nilai RPN. Usulan perbaikan untuk faktor method adalah dengan membuat alat bantu berupa jepitan untuk JIG elevator dengan nilai RPN sebesar 252 dan untuk faktor man diberikan usulan berupa display visual dasar pertimbangan melakukan proses drilling dengan nilai RPN sebesar 210.
Kata Kunci: Elevator, Six Sigma, Defect, Drilling, Risk Priority Number