Indonesia memiliki perkebunan kelapa yang produksi terbesarnya diperoleh dari
petani kecil. Salah satu petani kecil kelapa terdapat di Kampung Nyenang,
Cipendeuy. Dari hasil produksi buah kelapa, menghasilkan limbah sabut kelapa tua
dengan jumlah 5,25 ton per bulan. Pada tahun 2014 telah dilakukan penelitian oleh
Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, dimana mereka mencoba menghasilkan zat
pewarna alam dengan menggunakan material limbah sabut kelapa berdasarkan segi
variasi usia. Maka dapat disimpulkan bahwa besarnya potensi yang dimiliki oleh
Kampung Nyenang dalam menghasilkan limbah sabut kelapa tua dan adanya hasil
penelitian yang telah menghantarkan pada kesimpulan bahwa zat pewarna alam dari
sabut kelapa tua memungkinkan dilakukan namun masih terbatas hanya pada
kesimpulan umum. Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini akan
mengembangkan dua aspek tersebut agar mampu menghasilkan sebuah koleksi
fashion craft dengan mengaplikasikan teknik pewarna alam menggunakan sabut
kelapa tua yang berasal dari Kampung Nyenang Cipendeuy secara optimal sebagai
teknik mewarnai pada kain.
Kata Kunci: Limbah Sabut Kelapa Tua, Pewarna Alami dan Fashion Craft.