Transportasi adalah sarana manusia untuk memindahkan sesuatu, baik manusia
atau benda dari suatu tempat ke tempat lain dengan ataupun tanpa
mempergunakan alat bantu. Transportasi berfungsi untuk mengatasi kesenjangan
jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang bergerak
dibidang perhubungan. Layanan kereta api PT Kereta Api Indonesia (Persero)
tersebar di Sumatera (Aceh, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan,
Sumatera Barat) dan seluruh pulau Jawa. Pada tahun 2009 dan 2011, Layanan
Kereta Api di Lampung mengalami penurunan. Bahkan pada tahun 2005 PT KAI
(Persero) Bandar Lampung tidak mengoperasikan lagi salah satu kereta
penumpang, karena terjadinya penurunan penumpang. Oleh karena itu,
perusahaan harus segera melakukan perbaikan Kualitas layanan untuk
meningkatkan kepuasan penumpang.
Proses perbaikan kualitas layanan Kereta Api Limex Sriwijaya Kelas Bisnis pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Blitz QFD. Dengan metode
Blitz QFD, perusahaan lebih cepat dalam proses pengembangan produk atau
jasanya, karena metode tersebut menggabungkan beberapa voice of customers
dengan Maximum Value Table yang dapat menerjemahkan critical customer needs
pelanggan ke dalam bentuk persyaratan solusi, desain dan project. Blitz QFD
menawarkan konsep perbaikan yang lebih efisien sehingga perbaikan produk atau
jasa yang dilakukan oleh perusahaan bisa lebih akurat karena hanya berfokus pada
top critical customer needs.
Berdasarkan hasil wawancara penumpang dan dari jurnal Cavana dan Corbett
diperoleh 28 atribut kebutuhan yang akan memengaruhi kualitas layanan Kereta
Api Limex Sriwijaya Kelas Bisnis. Hasil pengolahan data menggunakan metode
AHP diperoleh 10 atribut kebutuhan yang merupakan top critical customer needs
dengan ranking tertinggi. Selanjutnya kesepuluh atribut kebutuhan tersebut
diterjemahkan ke dalam solusi teknis dan project menggunakan Maximum Value
Table untuk selanjutnya diberikan rekomendasi kepada PT KAI (Persero) Bandar
Lampung. Rekomendasi tersebut yakni pengadaan rambu-rambu kebersihan dan
pengadaan kotak sampah di kereta, memberikan pengarahan kepada petugas
kebersihan, membuat sistem informasi di kereta, maintenance fasilitas secara
rutin, pembelian tiket online dan menambah tempat pembelian tiket kereta api,
penambahan kapasitas angkut, rekruitasi petugas keamanan dan kebersihan,
pelatihan petugas keamanan. Proses Perbaikan Kualitas, Blitz QFD, Kereta Api