Anak berkebutuhan khusus Tunagrahita adalah kondisi dimana seseorang memiliki suatu hambatan dalam belajar atau IQ nya dibawah rata-rata, berikut juga terjadinya keterlambatan di bidang mental, sosial, emosi, serta fisik. Hal ini menyebabkan penderita mengalami gangguan sosial berupa dijauhi dan dikucilkan di keluarga maupun lingkungannya. Membangun pemahaman antara orangtua serta lingkungan sekitar terhadap penyandang Tunagrahita melalui media film dan menentukan konsep Director of photography dengan cara menyusun breakdown shot dalam penentuan visual dramatik kemudian menjadi tujuan perancangan agar dapat menyampaikan pesan mengenai penyandang tunagrahita ini kepada audiens. Metode perancangan yang digunakan oleh penulis yaitu menggunakan metode kualitatif. Langkah pertama dengan mencari data dari studi pustaka, studi literatur, observasi, dan wawancara. Langkah selanjutnya analisis data dengan model analisis studi kasus, digunakan untuk mendapatkan hasil analisa mengenai keadaan lingkungan sekitar penderita tunagrahita yang kemudian digunakan dalam perancangan Breakdown Shot. Pembuatan film ini diharapkan memberi pengetahuan dan wawasan mengenai bagaimana cara memperlakukan anak-anak penyandang Tunagrahita dengan baik tanpa ada unsur diskriminasi dan memberi pengetahuan kepada orangtua dan lingkungan sekitar tentang penyandang tunagrahita. Memberikan inspirasi atau ide baru dalam pengambilan gambar atau konsep visual yang digunakan dalam film dokumenter diskriminasi dan dukungan sosial terhadap penyandang tunagrahita.
Kata kunci: Director of photography, Film, Tunagrahita.