PT. Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace, IAe) merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang industri manufaktur pesawat terbang. Saat ini PT. Dirgantara Indonesia mengalami permasalahan pada proyek single aisle untuk komponen Dnose dengan part Door FS Root A320 yang dikelola Divisi Program Management dan Planning, yakni belum dapat memenuhi target realisasi pemintaan pelanggan secara tepat waktu. Dalam proses produksi Door FS Root A320, ditemukan waste transportation pada area machining lantai produksi yang mempengaruhi pencapaian target realisasi produksi. Berdasarkan data perusahaan, target realisasi produksi Door FS Root A320 pada bulan Januari hingga September 2015 hanya mencapai 94%. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu usulan perbaikan yang berguna untuk meminimasi waste transportation pada area machining dengan pendekatan lean manufacturing.
Tahap penelitian diawali dengan pengumpulan data primer dan sekunder yang diolah sehingga menghasilkan Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM) yang berguna memberi informasi mengenai aliran informasi serta material proses produksi Door FS Root A320. Tahap selanjutnya, dilakukan pengidentifikasian waste transportation dengan fishbone diagram dan 5 why. Tahap penyelesaian masalah untuk setiap akar penyebab dari waste transportation dapat dengan menerapkan sistem material handling.
Berdasarkan penerapan sistem material handling, didapatkan usulan perbaikan berupa alokasi jumlah material handling equipment untuk setiap area lantai produksi, pengadaan preventive maintenance untuk material handling equipment serta penerapan sistem material handling yang mengacu pada prinsip – prinsip serta penanganan material handling pada area machining.
Kata Kunci: Lean Manufacturing, Waste Transportation, Value Stream Mapping, Process Activity Mapping, Sistem Material Handling