Subak yang sudah sejak awal mengimplimentasikan konsep Tri Hita Karana diuji ketahanannya oleh alih fungsi lahan sawah yang semakin pesat. Tantangan terhadap eksistensi Subak di Bali agar bisa di lihat oleh generasi muda yang akan datang. Implementasi ajaran Tri Hita Karana pada subak bertujuan mengatur siklus kehidupan, agar manusia dapat hidup di bumi secara berkelanjutan. Penulis menggagas perancangan film dokumenter dengan tujuan generasi muda Bali mengetahui sangat perlu menjaga eksistensi Subak dan menerapkan ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari. Proses perancangan menggunakan metode pendekatan etnografi sebatas deskripsi sosial dan dianalisis menggunakan teori kebudayaan. Hasil perancangan berupa film dokumenter dengan menggunakan gaya penyutradaraan observasional. Melalui perancangan film dokumenter berjudul “Harmoney”, diharapkan generasi muda Bali sadar akan budayanya yang saat ini tengah melawan arus modernitas.
Kata Kunci: Dokumenter, Observational, Subak, Tri Hita Karana, Alihfungsi Lahan