ABSTRAK
PT. ABC merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan barang
elektronik khusus kulkas atau pendingin, freezer, dan showcase yang dikelola oleh
tenaga kerja yang terlatih dari luar negeri dan orang lokal. PT. ABC selalu berusaha
untuk menjaga kualitas produk mereka, namun kenyataannya PT. ABC masih
mendapat klaim produk cacat. Berdasarkan data perusahaan bagian Pre Assy selama
tahun 2013 sampai bulan Juli 2014, jumlah produk Inner Liner Cabinet Single Door
mengalami fluktuasi dan melebihi batas standar cacat bulanan perusahaan yaitu 0,5%.
Untuk mengatasi masalah perusahaan, penelitian ini menggunakan metode Six Sigma
karena dapat membantu perusahaan mengembangkan tindakan perbaikan secara
sistematis. Metode Six Sigma terdiri dari 5 tahap yaitu Define, Measure, Analyze,
Improve, dan Control. Dari tahap Define ditemukan empat belas jenis cacat dan cacat
keriput 24,38%, cacat Sobek 14,25%, cacat Scratch/ gores 13,47, cacat Penyok 12,74%
menjadi cacat yang sering ditemukan pada produk. Dari tahap Measure didapatkan
kapabilitas proses dengan level Sigma proses adalah 4, 75656 dengan nilai DPMO
584,809 dan terdapat 7 bulan produksi yang ada di luar batas kendali. Pada tahap
Analyze, ditemukan tujuh prioritas perbaikan yang dipilih berdasarkan nilai RPN
tertinggi pada pada analisis FMEA.
Selanjutnya pada tahap Improve diusulkan beberapa perbaikan yang terpilih yaitu
memberikan alat pengatur panas (Photo-electric cell preheating safety dan T930004
heating card) pada mesin Forming, menambah alat penerang seperti Lampu Balk atau
Atap Fiberglass Transparan, memberikan Cyclone Turbine Ventilator atau kewajiban
pemakaian earplug, mengadakan Training kepada operator produksi dan Quality
Control tentang standar kualitas dan keamanan produk, memberlakukan sistem Reward
and Punishment dan membuat alat panduan seperti Display, dan membuat Work
Instruction yang lebih besar dan jelas.
Kata kunci: Pre Assy, Inner Liner Cabinet Single Door, Kualitas, Six Sigma