Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya pemberitaan mengenai kampanye hitam dalam kontestasi politik lokal, khususnya pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024. Masalah yang diangkat adalah bagaimana media, khususnya Pikiran Rakyat, membingkai isu kampanye hitam serta apa saja narasi yang dibangun melalui pemberitaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembingkaian berita dilakukan oleh Pikiran Rakyat dalam menyajikan isu kampanye hitam melalui model analisis framing. Penelitian ini menggunakan metode kualittaif dengan menggunakan analisis framing model Zhongdan Pan & Gerald M. Kosicki untuk membedah struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris dalam lima berita terpilih. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pikiran Rakyat cenderung menonjolkan beberapa aspek secara selektif dari pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur tertentu. Melalui struktur framing sintaksis terdapat temuan yang menonjolkan calon gubernur Dedi Mulyadi sebagai tokoh utama dalam kelima berita. Terdapat juga temuan penggunaan isu kampanye hitam yang digunakan hanya sebagai alat justifikasi kekuatan politik pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Selain itu, ditemukan bahwa pilihan elemen gambar berita dalam struktur retoris menggambarkan tokoh Dedi Mulyadi sebagai tokoh politik yang populis dan homofilis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah realitas politik dalam media tidak hadir apa adanya sebagaimana peristiwa di lapangan, melainkan dibentuk melalui skema interpretatif media yang bersangkutan.
Kata Kunci: Analisis Framing; Kampanye Hitam; Pembingkaian Berita; Pikiran Rakyat; Pilgub Jabar 2024