Perkembangan zaman membawa peluang besar bagi wanita untuk bekerja. Akan tetapi, peluang tersebut tidak serta merta membuat pekerjaan berjalan lancar bagi wanita yang telah berkeluarga. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara peran dalam pekerjaan dan peran dalam rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh digitalisasi sistem, pengaturan kerja fleksibel, dan keseimbangan kehidupan kerja terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebaagai variabel mediasi. Jenis sampel dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 400. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan SmartPLS 4. Berdasarkan hasil uji validitas, instrumen yang digunakan valid, dan uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sistem digitalisasi (X1) dan keseimbangan kehidupan kerja (X3) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y). Variabel pengaturan kerja yang fleksibel (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y). Variabel digitalisasi sistem (X1), keseimbangan kehidupan kerja (X3) dan pengaturan kerja yang fleksibel (X2) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja (Z). Variabel digitalisasi sistem (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) yang dimediasi oleh kepuasan kerja (Z) disebut mediasi parsial. Variabel pengaturan kerja fleksibel (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) yang dimediasi oleh kepuasan kerja (Z) disebut mediasi parsial. Variabel keseimbangan kehidupan kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) yang dimediasi oleh kepuasan kerja (Z) disebut mediasi parsial. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi perusahaan untuk merancang strategi dalam meningkatkan kinerja karyawan wanita khususnya karyawan wanita yang memiliki peran ganda.