Fenomena strategi co-branding dalam industri ritel semakin marak digunakan sebagai pendekatan untuk menarik minat konsumen. Salah satunya adalah co-branding antara Miniso dan Harry Potter yang menghadirkan berbagai produk bertema fantasi serta memicu electronic word of mouth (E-WOM) di berbagai media sosial, terutama TikTok. Namun, dalam pasar yang kompetitif, pengaruh electronic word of mouth dan co-branding terhadap keputusan pembelian konsumen perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh electronic word of mouth (E-WOM) dan co-branding terhadap keputusan pembelian produk Miniso x Harry Potter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap 385 responden yang pernah membeli produk tersebut. Hasil menunjukkan bahwa baik electronic word of mouth maupun co-branding berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, baik secara parsial maupun simultan. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,486 menunjukkan bahwa kedua variabel independen mampu menjelaskan 48,6% variasi keputusan pembelian, sementara 51,4% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil uji regresi juga menunjukkan bahwa electronic word of mouth memberikan pengaruh yang lebih besar (B = 0,451) dibandingkan co-branding (B = 0,337). Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya serta menekankan pentingnya aliansi merek dan kekuatan komunikasi berbasis konsumen dalam memengaruhi perilaku pembelian.