Majalah Tempo menerbitkan edisi khusus “100 Hari Kerja Prabowo–Gibran” yang merepresentasikan kritik terhadap pemerintahan melalui sistem tanda visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap struktur representasi visual dalam dua sampul Majalah Tempo edisi 28 Januari dan 2 Februari 2025 dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, untuk mengidentifikasi makna denotatif, konotatif, dan mitos yang terkandung, serta menafsirkan bagaimana kritik terhadap kinerja awal pemerintahan dikonstruksi secara visual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Hasil analisis menunjukkan bahwa sampul edisi 28 Januari membentuk representasi dominasi kekuasaan melalui gestur maskulin Prabowo dan posisi pasif Gibran, dengan simbol populisme kesejahteraan yang direpresentasikan melalui visual tumpukan tas bantuan sosial. Sementara itu, sampul edisi 2 Februari menekankan narasi evaluatif dengan penggunaan angka “100”, di mana wajah kedua tokoh dibingkai dalam angka “0” dengan latar merah solid yang mengisyaratkan krisis, tekanan, dan ekspektasi publik. Temuan ini menyimpulkan bahwa sampul majalah tidak hanya menyampaikan informasi visual, tetapi juga membentuk narasi ideologis tentang relasi kuasa, populisme, dan konstruksi citra kepemimpinan. Penelitian ini membuka ruang bagi kajian visual media ke depan untuk mengeksplorasi peran semiotika dalam produksi makna politik.
Kata kunci: Semiotika Roland Barthes, Majalah Tempo, 100 Hari Pemerintahan, Kritik Politik, Representasi Kekuasaan.