Moco merupakan usaha minuman dan makanan di Bandung yang beralamat di Jl. Katapang Wetan, Pangauban, Kec. Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Usaha ini menawarkan berbagai olahan minuman manis, seperti bubble tea, yogurt, coffee, milk cream, cheese, dan tea yang dominan berbahan dasar susu dan krim. Kondisi layout gerai Moco yang sempit serta keterbatasan fasilitas untuk melayani pelanggan makan di tempat menjadi salah satu alasan perencanaan pembukaan gerai dine in Moco. Penelitian ini menganalisis kelayakan pembukaan gerai dine in Moco yang ditinjau dari segi aspek pasar, aspek teknis dan operasional, aspek finansial, sensitivitas, dan risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis terhadap aspek–aspek tersebut serta perhitungan kelayakan dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP). Hasil penelitian menunjukkan pasar potensial sebanyak 229.667 orang, pasar tersedia sebanyak 215.887, dan pasar sasaran sebesar 0,91%. Estimasi kebutuhan tenaga kerja sebanyak 4 orang dengan gaji yang diterima tiap orangnya sebanyak Rp2.280.000/bulan. Lokasi gerai dine in Moco direncanakan di Jl. Raya Bojongsoang Raya A No. 9, Kec. Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Pada aspek finansial didapatkan bahwa total kebutuhan dana sebesar Rp326.090.215 yang sepenuhnya bersumber dari modal pribadi pemilik Moco. Hasil perhitungan dan analisis kelayakan pembukaan gerai dine in Moco dikategorikan layak dengan nilai NPV sebesar Rp571.434.254, nilai IRR sebesar 59,31%, dan payback period selama 1,98 tahun. Meskipun demikian, rencana pembukaan gerai dine in Moco menjadi tidak layak apabila terjadi kenaikan biaya bahan baku sebesar 18%, kenaikan biaya tenaga kerja sebesar 129%, serta penurunan demand dan harga jual produk sebesar 18%. Berdasarkan analisis risiko, total persentase risiko dari ketiga aspek sebesar 6,47% dengan nilai NPV sebesar Rp423.598.338, nilai IRR sebesar 59,30%, dan payback period selama 2,09 tahun.