Toko Qilvano merupakan usaha UMKM yang bergerak di bidang penjualan tas yang berdiri sejak 2015 dan berlokasi di Jakarta Pusat. Dalam tiga tahun terakhir (2022–2024), toko ini mengalami penurunan pendapatan. Akar masalah yang teridentifikasi divisualisasikan menggunakan fishbone diagram, mencakup kurangnya variasi produk, belum optimalnya promosi digital, serta keterbatasan dalam beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan merancang model bisnis baru dengan memanfaatkan pendekatan Business Model Canvas (BMC). Penelitian dimulai dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi guna mendapatkan data model bisnis toko Qilvano saat ini serta customer profile, yang dilanjutkan dengan studi literatur untuk mengumpulkan data mengenai lingkungan bisnis. Selanjutnya dilakukan analisis SWOT untuk mengevaluasi BMC saat ini, dilanjutkan dengan merumuskan strategi usulan dan merancang model bisnis baru berdasarkan hasil evaluasi dan strategi yang diusulkan, diikuti dengan proses verifikasi dan validasi untuk memastikan kesesuaian model bisnis yang diusulkan. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat kebutuhan perbaikan untuk blok customer segment, value proposition, dan channels. Model bisnis usulan terfokus pada perluasan segmen pelanggan, meningkatkan layanan dan produk, dan pemanfaatan platform digital sebagai sarana penjualan dan promosi untuk meningkatkan daya saing dan pendapatan Toko Qilvano.