Penelitian ini mengkaji perilaku investasi Bitcoin sebagai cryptocurrency di
kalangan Generasi Z di Jakarta, dengan latar belakang meningkatnya minat terhadap
Bitcoin sebagai instrumen investasi, serta ketidaksesuaian antara ekspektasi ideal dan
keputusan investasi aktual. Fokus penelitian ini adalah pada peran technology
awareness, perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived risk dalam
membentuk behavioral intention, serta bagaimana government support memoderasi
hubungan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh mediasi dari ketiga
variabel persepsi dalam hubungan antara technology awareness dan behavioral
intention, serta menganalisis efek moderasi government support. Dengan demikian,
penelitian ini berusaha mengisi kesenjangan literatur terkait investasi digital di
Indonesia, khususnya dalam konteks regulasi lokal dan perilaku generasi muda
terhadap aset kripto.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner
kepada Generasi Z di Jakarta. Data dianalisis menggunakan structural equation
modeling (SEM) untuk menguji hubungan antar variabel serta efek mediasi dan
moderasi yang dihipotesiskan dalam model penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa technology awareness berpengaruh
signifikan terhadap perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived risk.
Ketiga variabel tersebut juga terbukti berpengaruh positif terhadap behavioral
intention. Selain itu, ditemukan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, dan
perceived risk memediasi hubungan antara technology awareness dan behavioral
intention untuk berinvestasi di Bitcoin. Namun, dari ketiga jalur moderasi yang diuji,
hanya hubungan melalui perceived usefulness yang diperkuat secara signifikan oleh
government support, sedangkan jalur melalui perceived ease of use, dan perceived risk
tidak terbukti signifikan.
Penelitian ini memberikan kontribusi dengan memperluas model TAM melalui
integrasi variabel mediasi dan moderasi, guna memahami perilaku investasi digital
secara lebih komprehensif. Hasil temuan menekankan pentingnya edukasi teknologi,
penyederhanaan platform investasi, serta peran aktif pemerintah dalam menciptakan
regulasi yang dapat membangun kepercayaan investor muda. Rekomendasi diberikan
kepada penyedia layanan investasi digital dan regulator agar meningkatkan literasi
keuangan, transparansi risiko, dan kejelasan kebijakan demi mendorong ekosistem
investasi yang aman dan berkelanjutan bagi Generasi Z.