Second account di Instagram menjadi ruang bagi Generasi Z untuk mengekspresikan emosi yang tidak dapat mereka bagikan di akun utama. Penelitian ini bertujuan untuk memahami motif dan makna penggunaan fitur Instagram story pada second account sebagai media pengungkapan emosi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi Alfred Schutz serta teori interaksi simbolik George Herbert Mead khususnya konsep mind, self, dan society dan dramaturgi Erving Goffman. Informan terdiri dari lima perempuan Generasi Z yang aktif menggunakan second account. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi emosi mereka dipengaruhi oleh because motive (pengalaman masa lalu, tuntutan sosial) dan in order to motive (pencarian validasi, pelepasan stres, dan keterhubungan emosional). Simbol seperti emoji, teks, dan musik dipilih secara sadar dan dimaknai secara sosial. Konsep mind tercermin dalam kesadaran pengguna saat memutuskan apa yang akan dibagikan, self tampak dari identitas jujur yang mereka tampilkan, dan society hadir melalui audiens terbatas yang ikut membentuk makna simbol tersebut. Melalui perspektif dramaturgi, second account menjadi panggung belakang (backstage) di mana pengguna menampilkan diri yang lebih autentik, berbeda dari citra ideal yang dibangun di akun utama. Kata Kunci: Generasi Z, Second account, Emosi, Simbol, Motif