Penelitian ini mengangkat topik pengembangan kemampuan kepemimpinan yang merupakan proses penting dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi pemimpin yang adaptif dan berintegritas di masa depan. Proses ini tidak hanya terbatas pada pencapaian akademik, tetapi juga mencakup penguatan keterampilan intelektual, sosial, dan moral. Mahasiswa membutuhkan program pengembangan diri yang memiliki arah tujuan yang jelas, sistem pembinaan yang konsisten, serta lingkungan yang suportif dan bebas dari unsur toxic. Salah satu indikator penting untuk menilai kualitas lingkungan dalam program kepemimpinan adalah identitas komunikasi. Identitas komunikasi mencerminkan bagaimana individu maupun kelompok saling berinteraksi, membentuk makna, dan memperkuat nilai-nilai yang dipegang bersama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana identitas komunikasi dalam program AIESEC Future Leaders berperan dalam pengembangan kemampuan kepemimpinan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori identitas komunikasi dari Michael Hecht sebagai landasan utama, serta dibantu oleh perangkat lunak NVivo Pro 12 dalam proses pengolahan dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas komunikasi dalam AIESEC Future Leaders tidak hanya terbentuk melalui interaksi verbal, tetapi juga melalui tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai teknis, sosial, dan praktik yang diajarkan dalam program. Nilai dan budaya organisasi diinternalisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan yang terstruktur dan berkesinambungan. Hal ini menciptakan ruang pengembangan yang positif, di mana mahasiswa merasa dihargai, didukung, dan terdorong untuk bertumbuh secara holistik sebagai pemimpin masa depan yang memiliki visi, integritas, dan kemampuan kolaboratif yang tinggi.