Melihat minat serta partisipasi masyarakat khususnya Generasi Z terhadap tren boneka Labubu hingga rela untuk mengantre dan mengeluarkan uang demi mendapatkan boneka Labubu yang sedang viral. Fenomena tren boneka Labubu kerap menjadi perbincangan dan menuai pro kontra karena harga maupun perilaku dari orang yang ingin mendapatkan boneka tersebut dengan melakukan cara apa pun. Penelitian ini bertujuan untuk memahami motif yang melatarbelakangi mahasiswa Generasi Z dalam kepemilikan boneka Labubu. Dengan mengacu kepada teori Fenomenologi menurut Alfred Schutz menggunakan indikator Because of Motive dan In Order to Motive sebagai acuan dasar untuk mengetahui motif yang menjadi latar belakang serta tujuan dari mahasiswa Generasi Z dalam kepemilikan boneka Labubu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara dengan sepuluh mahasiswa Generasi Z yang memiliki boneka Labubu. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat hal yang menjadi Because of Motive atau motif sebab yaitu karena adanya role model atau idola, karena pengaruh dari lingkungan, karena merasa FOMO (Fear of Missing Out), dan karena tertarik dengan tampilan boneka Labubu. Adapun untuk motif tujuan atau In Order to Motive, terdapat empat hal yang ingin dicapai yaitu untuk kepuasan diri, untuk flexing atau pamer, untuk mendapatkan validasi atau pengakuan, dan untuk mengekspresikan diri.
Kata Kunci: Alfred Shutz, Fenomena Labubu, Motif, Mahasiswa Generasi Z