Keterbatasan jarak yang jauh dapat menjadi penghambat dalam berkomunikasi mengingat orang tua ataupun remaja tidak dapat memastikan kondisi dan keadaan satu sama lain apabila tidak mendapatkan pemberitahuan secara langsung. Kondisi ini sangat sulit apabila remaja tidak memiliki kecenderungan untuk membuka diri kepada orang tua. Hal inilah yang memicu terjadinya perubahan komunikasi interpersonal remaja dan orang tua. Penelitian ini berfokus kepada komunikasi interpersonal remaja dan orang tua dalam membangun keterbukaan diri pada mahasiswa rantau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan komunikasi interpersonal remaja dan orang tua dalam membangun keterbukaan diri mahasiswa rantau, serta mendeskripsikan perubahan perilaku komunikasi dan keterbukaan diri remaja mahasiswa rantau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara kepada informan utama dan informan pendukung guna mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian, valid, dan komprehensif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh remaja dan orang tua pada kasus mahasiswa rantau dilakukan melalui telfon, chat, dan video call. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal remaja dan orang tua dalam membangun keterbukaan diri mahasiswa rantau ditandai dan dipengaruhi oleh pengungkapan diri, rasa pemahaman, daya dukung, komunikasi konstruktif, dan kesamaan nilai. Selain itu, ditemukan adanya perubahan perilaku komunikasi remaja dan orang tua pada kasus mahasiswa rantau.
Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Keterbukaan Diri, Mahasiswa Rantau