Cinta merupakan bagian esensial dalam kehidupan manusia dan kerap diwujudkan melalui hubungan romantis. Untuk membangun hubungan yang sehat dan bermakna, diperlukan komunikasi yang efektif antar pasangan. Konsep Love Language—yang meliputi kata-kata afirmasi, waktu berkualitas, pemberian hadiah, tindakan pelayanan, dan sentuhan fisik—menjadi cara untuk mengekspresikan kasih sayang secara verbal maupun non-verbal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes untuk mengkaji bagaimana Love Language direpresentasikan dalam video musik Love Epiphany karya Reality Club. Dengan menganalisis lima belas adegan pilihan serta lirik yang menyertainya, penelitian ini menemukan bahwa kelima dimensi Love Language hadir baik secara eksplisit maupun implisit. Representasi tersebut memperlihatkan bagaimana media musik dapat menjadi saluran ekspresi emosional dan nilai budaya terkait cinta.