Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penguatan self-leadership sebagai kompetensi pribadi yang berperan dalam membentuk orientasi kewirausahaan di kalangan generasi Z, khususnya mahasiswa. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
self-leadership terhadap
entrepreneurial orientation, serta menguji peran moderasi
perceived support dalam hubungan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Telkom generasi Z dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
snowball sampling, dimulai dari 30 responden kunci yang dipilih berdasarkan kriteria kemudahan akses dan kesediaan berpartisipasi. Melalui proses berantai, jumlah responden berkembang hingga mencapai 145 orang, seluruhnya merupakan mahasiswa Generasi Z Universitas Telkom. Pendekatan ini memungkinkan peneliti menjangkau populasi yang tidak terdata secara formal namun relevan dengan fokus penelitian.
Pengolahan data dilakukan menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
self-leadership berpengaruh positif dan signifikan terhadap
entrepreneurial orientation, dengan nilai koefisien sebesar 0,887 dan t-statistic sebesar 15,573 (p < 0,001). Di antara ketiga dimensi pembentuk
self-leadership, self-regulation memberikan kontribusi paling dominan. Selain itu,
perceived support terbukti memperkuat hubungan antara
self-leadership dan
entrepreneurial orientation, meskipun signifikansinya berada di ambang batas minimal. Temuan ini menunjukkan bahwa kemampuan memimpin diri sendiri dan persepsi terhadap dukungan lingkungan memainkan peran penting dalam membentuk semangat kewirausahaan mahasiswa. Implikasi dari hasil ini menekankan pentingnya intervensi institusional yang mendukung pengembangan kepemimpinan pribadi dan ekosistem kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi.
Kata Kunci: Self-leadership, Entrepreneurial Orientation, Perceived Support, Generasi Z, Mahasiswa