Heylocal adalah brand fashion wanita yang menghasilkan limbah kain perca dari proses produksi sampel. Kain perca ini, terutama satin silk, sering tidak dimanfaatkan secara optimal, meskipun memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk bernilai guna. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi teknik pleats pada kain perca Heylocal menggunakan metode Material Driven Design (MDD). Teknik pleats dipilih karena dapat menciptakan tampilan feminin dan elegan, sesuai dengan karakter desain Heylocal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan secara induktif untuk mengidentifikasi karakteristik material, potensi estetika, dan fungsional kain satin silk sebagai basis desain. Proses perancangan menggunakan metode MDD yang melibatkan empat tahap: (1) Memahami material, (2) Menciptakan visi pengalaman material kepada pengguna, (3) Membentuk pola pengalaman material, (4) Ideasi konsep produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa material kain satin silk berhasil diproses dengan teknik pleats Herringbone dan diaplikasikan pada produk tas. Proses eksplorasi dengan MDD menghasilkan lipatan yang kokoh dan stabil setelah dipanaskan pada suhu 150°C selama 15 menit dengan tambahan kain tricot. Temuan ini membuktikan bahwa penerapan MDD dan teknik pleats Herringbone efektif dalam mengoptimalkan pemanfaatan kain perca satin silk menjadi material dan produk bernilai guna, sekaligus mendukung upaya memperpanjang siklus hidup material dan mengurangi limbah.
Kata Kunci: Pleats, Kain Perca, Material Driven Design, Heylocal.