CV Kayu Aji menghadapi permasalahan terkait tidak adanya proses inspeksi produk akhir, sehingga memungkinkan produk cacat seperti kayu dengan dimensi tidak sesuai tetap dikirim ke pelanggan. Hal ini berdampak pada tingginya keluhan pelanggan mengenai variasi ukuran kayu dan berpotensi menurunkan kepuasan serta kepercayaan pelanggan. Permasalahan ini diperkuat dengan data keluhan pelanggan dan observasi lapangan yang menunjukkan lemahnya kontrol kualitas pada aspek dimensi produk akhir. Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi yang dapat membantu proses inspeksi agar kesesuaian produk dengan standar kualitas dapat dijamin sebelum didistribusikan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Quality Function Deployment (QFD) untuk merancang alat bantu inspeksi serta penyusunan Standard Operating Procedure (SOP). Proses dimulai dengan pengumpulan data primer melalui wawancara dan observasi langsung, serta data sekunder dari dokumen internal perusahaan. Data Voice of Customer diolah menjadi need statement, kemudian dikonversi menjadi technical response melalui House of Quality (HoQ) untuk merancang spesifikasi teknis alat bantu inspeksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Hasil dari penelitian ini adalah rancangan alat bantu inspeksi produk kayu yang mampu mengukur dimensi dan mendeteksi kelengkungan dengan lebih akurat dan efisien. Alat ini dilengkapi dengan struktur penyangga, sistem pengukuran fleksibel, dan indikator pembacaan yang mudah dipahami. Selain itu, disusun pula rancangan SOP inspeksi produk akhir sebagai panduan sistematis dalam pelaksanaan proses inspeksi di CV Kayu Aji. Validasi yang dilakukan menunjukkan bahwa alat dan SOP yang dirancang telah sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pengguna
Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan alat bantu inspeksi dan SOP dapat meningkatkan pengendalian kualitas, menurunkan defect, serta memperkuat kepuasan pelanggan, sehingga membantu CV Kayu Aji menuju manajemen mutu yang lebih terstruktur dan meningkatkan daya saing.