Transformasi digital telah menjadi elemen penting dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan organisasi di era modern, termasuk pada sektor perkebunan kelapa sawit. PT. Dwi Mitra Adhiusaha, yang beroperasi di Kalimantan Tengah dan Selatan, menghadapi berbagai tantangan dalam upaya menerapkan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kinerja perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor organisasi dan manajerial yang memengaruhi keberhasilan implementasi transformasi digital, seperti Organization Culture (OC), Organization Structure (OS), Organization Agility (OA), IT Aligment (ITA), Information Security (IS), Stakeholder Relationship (SR), dan Digital Transformasi (DT). Pendekatan penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan teknik PLS-SEM untuk menganalisis hubungan antarvariabel berdasarkan data yang dikumpulkan dari 147 karyawan melalui kuesioner online.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Organization Culture (OC) berpengaruh signifikan terhadap IT Alignment (ITA) dan Information Security (IS) tetapi tidak terhadap Organization Agility (OA) dan Digital Transformation (DT). Organization Structure (OS) memiliki pengaruh signifikan terhadap OA, ITA, dan IS. Selain itu, ITA terbukti berperan penting dalam mendukung Digital Transformation (DT), sementara OA tidak berpengaruh signifikan terhadap ITA maupun DT. Secara keseluruhan, IT Alignment (ITA) menjadi faktor kunci dalam transformasi digital, dengan OC dan OS berkontribusi terhadap ITA dan IS.
Kata Kunci: Industri Kelapa Sawit, Transformasi Digital, Budaya Organisasi, Keamanan Informasi, Efektivitas dan Efisiensi.