Seiring dengan revolusi industri 4.0, organisasi incumbent seperti BPRACo perlu melakukan Transformasi Digital (TD) agar tidak tertinggal. Namun, implementasi TD banyak menimbulkan kegagalan akibat Tata Kelola TI (TKTI) yang tidak optimal. Pada penelitian sebelumnya yang menggunakan kerangka kerja COBIT 2019 yang berfokus pada keamanan informasi, layanan TI, dan DevOps menunjukkan pentingnya TKTI ambidextrous (hibrida tradisional dan agile) untuk bank berskala besar. Namun, pendekatan ini belum terbukti berlaku juga untuk bank berskala kecil. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan merancang rekomendasi solusi TKTI prioritas untuk bank berskala UMKM serta mengestimasi peningkatan kapabilitas tingkat kematangannya guna mendukung kesuksesan TD. Penelitian ini mengadopsi metode Design Science Research (DSR) untuk mengembangkan dan menguji model TKTI yang sesuai untuk UMKM di sektor perbankan. Langkah-langkah penelitian meliputi identifikasi masalah, penentuan kebutuhan, perancangan dan pengembangan, demonstrasi, dan evaluasi yang dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dan triangulasi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan COBIT 2019 SME fokus area dengan tiga (3) tujuan prioritas TKTI APO10 Managed Vendors, MEA03 Managed Compliance with External Requirements, dan APO12 Managed Risk dengan tingkat kematangan kapabilitas rata-rata sebesar 3,38. Penelitian ini juga memberikan delapan belas (18) rekomendasi perbaikan prioritas berdasarkan resource, risk dan value (RRV) dengan tujuh komponen TKMTI dan dibagi menjadi tiga (3) aspek people, process, dan technology, serta menyusun roadmap implementasi untuk memastikan keberhasilan TD. Berdasarkan temuan hasil analisis, rekomendasi perbaikan, dan pengaruh rancangan BPRACo dapat meningkatkan tingkat kematangan kapabilitas rata-rata menjadi sebesar 3,95 jika implementasi dilakukan dengan optimal. Manfaat penelitian ini adalah memberikan panduan praktis bagi UMKM khususnya perbankan kecil dalam menerapkan TD dengan menggunakan COBIT 2019, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional.