Penelitian ini mengembangkan industri fashion Indonesia melalui perancangan busana dengan memanfaatkan wastra local, khususnya batik Papua. Proses perancangan melibatkan observasi, pengumpulan data, penyusunan konsep, serta eksplorasi desain dan Teknik dekoratif seperti bordir. Hasil menunjukan bahwa busana dirancang dengan material nyaman, menyerap keringat, dan tidak mudah kusut, serta dipasarkan secara terpisah antara atasan dan bawahan. Desain yang diusulkan adalah simple, fleksibel, dengan warna earth tone untuk kesan damai. Selain itu, Teknik Business Model Canvas (BMC) digunakan untuk strategi pemasaran, menganalisis aspek-aspek penting seperti segmen pelanggan, proposisi nilai, dan saluran distribusi. Strategi branding juga diterapkanuntuk menciptakan identitas merek yang kuat, sehingga kemasan yang dirancang tidak hanya praktis tetapi juga mencermnkan karakter brand, mendukung keseluruhan strategi pemasaran, dan memperkuat daya tarik merek di pasar.