Berdasarkan statistik nilai transaksi fintech di Indonesia, adopsi teknologi finansial sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia dan diperkirakan akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020, Islam merupakan agama dengan jumlah penduduk terbanyak, dan Gen Z merupakan populasi generasi terbesar di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi Gen Z dalam mengadopsi fintech syariah dan menyelidiki dampak potensial dari Orientasi Agama. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari 311 Gen Z di Jawa Barat, dengan menggunakan Structural Equation Model - Partial Least Squares (SEM-PLS).
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa beberapa faktor secara signifikan memengaruhi adopsi fintech syariah. Secara khusus, risiko yang dirasakan, literasi keuangan, manfaat yang dirasakan, dan kepercayaan, diidentifikasi sebagai faktor penentu yang sangat penting dalam membentuk keputusan Gen Z untuk mengadopsi fintech syariah. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan peran penting orientasi agama sebagai moderator yang memengaruhi hubungan antara persepsi risiko, persepsi manfaat, dan kepercayaan terhadap adopsi fintech syariah oleh Gen Z di Jawa Barat.
Cakupan geografis penelitian ini terbatas pada wilayah tertentu (Jawa Barat) yang dapat membatasi generalisasi temuan ke negara atau konteks budaya lain. Ketergantungan pada data yang dilaporkan sendiri oleh individu juga memiliki risiko bias potensial, seperti bias keinginan sosial, yang dapat memengaruhi tanggapan. Penelitian di masa depan dapat mengeksplorasi efek moderasi dari regulasi fintech yang ada serta pengaruh faktor-faktor yang ada terhadap kondisi pasar fintech syariah.
Kata kunci: Risiko yang dirasakan, Literasi keuangan, Manfaat yang dirasakan, Kepercayaan, Orientasi Agama, dan Adopsi Teknologi Finansial Syariah.