Komunikasi keluarga merupakan aspek penting dalam membentuk keharmonisan dan kebahagiaan keluarga. Film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang menggambarkan berbagai dinamika komunikasi dalam keluarga melalui interaksi antara Angkasa, Aurora, dan Awan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola komunikasi keluarga dalam film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang dengan menggunakan paradigma kritis dan pendekatan semiotika John Fiske yang terdiri dari tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil penelitian menunjukkan pola komunikasi yang dominan dalam film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang adalah komunikasi monopoli, di mana satu karakter yaitu Angkasa yang mendominasi keputusan dalam keluarga. Pada level representasi, pola komunikasi ditunjukkan melalui penggunaan kode kamera, pencahayaan, dan suara yang menekankan dialog dan emosi dalam interaksi antar Angkasa, Aurora, dan Awan. Serta ideologi yang memperlihatkan pola komunikasi didominasi oleh Angkasa, mencerminkan ideologi patriarki yang masih kuat.