Langgengnya sistem patriarki yang sudah menjadi budaya dalam masyarakat memiliki anggapan bahwa hanya laki-laki yang dianggap memiliki kekuatan lebih dari perempuan. Patriarki juga menyebabkan kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan ini dapat berupa fisik, psikologis, maupun seksual, dan kerap kali dilakukan oleh laki-laki yang merasa memiliki hak untuk melakukan kekerasan terhadap perempuan. Salah satu cara untuk melawan budaya patriarki adalah dengan mendukung dan mengkampanyekan feminisme. Film memiliki peran penting dalam membentuk persepsi sosial tentang feminisme, seperti film “Barbie 2023” yang mengangkat isu feminisme liberal dan menggambarkan gerakan perempuan terhadap sistem patriarki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis Sara Mills pada tiga tingkatan level: kata, kalimat, dan wacana. Hasil penelitian menunjukkan adanya bentuk gerakan perempuan terhadap sistem patriarki yang sesuai dengan lima prinsip feminisme kekuasaan milik Naomi Wolf. Bentuk perlawanan yang dilakukan Para Barbie perempuan juga ditemukan melalui pembentukan karakter gerakan perempuan, visual, posisi kamera, dan adanya bukti dominasi perempuan terhadap laki-laki serta menunjukkan adanya perbedaan realitas di Barbie Land dengan Dunia Nyata.