Penelitian ini membahas mengenai Praktiksi kehumasan pada Pranata Humas Bidang IKP Diskominfo Sanditik Kabupaten Sumedang. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Pranata Humas Kabupaten Sumedang menjalankan tugas pokok dan fungsi-nya sebagai Humas Pemerintahan, dan juga implementasi budaya yang terdapat dalam identitas Pranata Humas. Pada penelitian ini menggunakan teori excellence public relations menurut Grunig & Hunt yaitu press agentry, public information, two-way asymmatric, dan two-way symmatric. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teori dimensi budaya menurut Hoftstede yaitu power distance, group attachment. Gender association, dan uncertainty avoidance. Kabupaten Sumedang merupakan pusat budaya sunda sehingga penelitian ini mengamati Praktik yang dilakukan Pranata Humas melalui Kebijakan Sumedang Puseur Budaya Sunda 2020 yang didalamnya terdapat 10 nilai budaya operasional. Karena identitas budaya akan berpengaruh pada tingkah laku Humas untuk menjankan fungsi pelayanan infomasi dan komunikasi kepada masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan penelitian deskriptif dengan mengumpulkan data primer yaitu wawancara secara mendalam dan data sekunder dokumen analisis. Berdasarkan hasil penelitian Pranata Humas Kabupaten Sumedang melakukan praktik kehumasan berdasarkan tupoksinya sebagai layanan informasi dan komunikasi publik. Identitas budaya yang terdapat pada Pranata Humas Kabupaten Sumedang menggunakan semua dimensi budaya atau budaya global Hoftstede dan juga menerapkan 10 nilai budaya operasional Sumedang Puseur Budaya Sunda.
Kata kunci: Budaya, Humas Pemerintah, Sumedang Puseur Budaya Sunda