Bahasa isyarat merupakan bahasa yang menggunakan gerak tubuh, tangan, gestur, dan juga mimik wajah yang digunakan untuk mempermudah komunikasi dengan penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara tanpa memanfaatkan suara. BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) merupakan bahasa isyarat yang sering ditemukan di kalangan Teman Tuli. Pada BISINDO, interpretasi bahasanya diterjemahkan secara visual, sehingga lebih sering digunakan untuk berinteraksi di masyarakat. Saat ini, interaksi antara masyarakat dengan Tuli masih terdapat hambatan, dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat umum mengenai bahasa isyarat. Dikarenakan gaya hidup masyarakat yang serba praktis saat ini, penggunaan smartphone sebagai media pembelajaran bahasa isyarat merupakan solusi terbaik. Metode penelitian yang digunakan adalah campuran, gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif, yaitu observasi proyek-proyek sejenis, penelusuran literatur melalui situs media massa yang valid, serta menyebarkan kuesioner. Teori yang digunakan adalah teori bahasa isyarat, teori user interface, teori user experience, dan teori deisgn sprint. Setelah itu dilakukan analisis deskriptif dan matriks perbandingan untuk menjelaskan hasil data yang diambil untuk menyempurnakan data yang diperoleh. Harapan terhadap hasil dari perancangan purwarupa aplikasi ini adalah dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mempelajari bahasa isyarat dan meningkatkan toleransi masyarakat terhadap teman-teman Tuli.