Teater tradisional yang dahulunya merupakan sebuah kegiatan keagamaan dan merupakan sesuatu yang dianggap sakral, seiring berkembangnya zaman teater tradisional memiliki fungsi lain yaitu sebagai media hiburan, edukasi, komunikasi, dan informasi. Pengaruh budaya asing yang dibawa oleh arus globalisasi melalui perkembangan teknologi yang pesat membuat masyarakat Indonesia semakin sulit untuk memahami kultur budayanya tersendiri yang salah satunya adalah teater tradisional, khususnya oleh anak muda. Ditambah dengan pandemi COVID-19 yang membuat kegiatan maupun festival yang mengangkat teater tradisional menjadi terhambat dan menghadapi beberapa kesulitan. Minat generasi penerus dalam melanjutkan warisan budaya ini pun semakin sedikit sehingga semakin sulit untuk menemui beberapa jenis teater tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mengakibatkan menurunnya eksistensi teater tradisional di mata generasi penerus. Penulis memilih metode pengumpulan data diantaranya adalah wawancara, observasi, kuesioner, dan studi pustaka. Berdasarkan metode penelitian yang dipilih maka dapat disimpulkan bahwa perlu mengajak dan memperkenalkan kembali teater tradisional khususnya Sunda kepada generasi muda sehingga setidaknya generasi muda mengetahui terlebih dahulu tentang keberadaan kesenian teater tradisional Sunda melalui sebuah media informasi. Penulis berhadap dengan melakukan perancangan media informasi ini dapat memberikan wawasan baru kepada generasi muda terhadap eksistensi dari teater tradisional Sunda sebagai upaya pelestarian warisan kebudayaan Indonesia melalui informasi yang mudah dipahami.